Senin, 05 Maret 2012

langkah langkah menambah gadget daftar blog

1. masuk rancangan
2. klik tambah gadget
3. pilih tulisan daftar blog di pilihan tambah gadget
4. pilih dan klik tulisan tambah blog ke daftar anda
5. pilih kata- kata blog yang saya ikuti,
6. klik tulisan simpan pada pojok kanan atas di dalam rancangan

Selasa, 14 Februari 2012

pengalaman bersekolah di sman20 surabaya

pertama kali saya bersekolah di sini, saya tidak menyangka bisa masuk di sman 20 ini.
menurut orang2, sman 20 surabaya itu sekolah yang rawan banjir.



sebenarnya saya tidak ingin masuk di sekolah ini, karena saya merasa sman 20 itu sekolah pinggiran...
tetapi saya salah, ketika sebulan saya sekolah di sini, saya merasa nyaman.
sekolah yang menurut orang adalah sekolah pinggiran, ternyata itu salah.
meskipun letaknya di pinggiran, tetapi kualitas dalam mendidik siswa- siswinya sangatlah profesional..

guru-gurunya sangat baik, pengertian, sabar.
padahal menurut saya anak- anak banyak yang meremehkan guru itu.
memang tidak semua guru ada yang baik.
ada juga guru yang killer.
hehehehe :D



menurut saya, lingkungan sman 20 itu sangat bersih karena para siswa di ajari tata tertib membuang sampah.
fasilitas di sman 20 juga lumayan lah daripada yang dulu- dulu.
dulu yang bangunannya tua, sekarang sudah di renovasi dan menjadi megah.
walaupun di pinggiran, sekolahku sman 20 sangat berprestasi loh... :)
buktinya, sekolah sman 20 menjadi sman terbaik se-surabaya.
bahkan sman 9 surabaya yang notabennya sekolah komplek, dapat di kalahkan sman 20 dalam hal prestasinya....



menurut saya perbedaan tentang kepala sekolah yang dulu sama sekarang sangatlah berbeda.
dulu sman 20 di pimpin oleh ibu sri widyati, ibu sri widyati adalah seorang sosok perempuan pemimpin yang bijaksana.
beliau memimpin dengan sangat bijaksana.
semua masalah dapat di selesaikan oleh beliau.

keterangan: ibu sri widyati


kalau kepala sekolah yang sekarang bernama r. ahmad junaidi.
beliau adalah mantan guru bidang studi matematika di sman 2 surabaya.
beliau orangnya tegas sekali.
sampai- sampai kami para siswa merasa terkekang karena ketegasannya.

keterangan: kepala sekolahsman 20 surabaya, Drs. R.ahmad junaidi

sekarang aku duduk di kelas XII- IPS3.
sebentar lagi aku meninggalkan sekolah tecinta ini :')

Senin, 13 Februari 2012

Arti Cinta Sesungguhnya

arti cinta sejati

Tahukah anda arti cinta sejati yang sesungguhnya? sebenarnya itu adalah kehampaan. Kalaupun itu hanyalah sebuah kumpulan kata-kata tanpa makna. Inilah sebuah kalimat bijak tentang seorang yang telah dikhianati olehnya.
Walau begitu cinta bersifat relatif, seperti halnya sebuah sungai yang mengalir. Mencari lautan sebagai pelabuhan terakhir.
Dan sesungguhnya…
Cara terbaik dalam memaknai arti cinta adalah dengan memberi. Cinta tidak datang karena manusia saling menerima. Itu ada karena manusia pertama-tama saling memberi, dan akhirnya terbentuklah kata cinta.
Selain memberi, cinta juga memiliki arti di sisi tergelapnya, yaitu memaafkan. Sesungguhnya ini adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia ketika harus memberi maaf. Walau itu harus dilakukan..walau itu harus dimaknai.
Entahlah, yang pasti. Sebagai seorang pria idaman wanita memaafkan setiap kesalahan wanita adalah sebuah tugas dan bukan sebuah hak . Yang perlu kita lakukan sebagai pria adalah cukup membuat cinta sejati terukir di hati paling dalam dan terdingin. Kemudian menunggu dan terus menunggu untuk ditemukan.
Anda tidak percaya cinta sejati?
Itu hal murni karena memang mungkin selama hidup anda tidak pernah menyadarinya. Sesungguhnya cinta semacam itu ada, ada pada setiap sisik di hati anda, ada disetiap mimpi anda dan ada di setiap imaginasi anda.
Hanya sayangnya itu sebuah hal yang sulit untuk diungkapkan dalam 5-10 kata pertama.
Sebagai pria, kita memiliki sebuah bakat untuk mencintai wanita. Kita tidak perlu banyak tahu apakah artinya benar atau tidak. Sesungguhnya bukan itu yang dimaksud.. ketika sebuah cinta pertama kali dibuat di dunia.
Cinta sejati dibuat untuk dirasakan tanpa perlu memaknai arti yang sesungguhnya. Sepanjang manusia hidup terutama pria, minimal satu kali anda merasakan cinta kepada wanita.
Karena memang pria ditakdirkan untuk terus mencintai wanita, dan melindunginya apapun yang terjadi.
Dan bagaimana jika cinta si wanita bertepuk sebelah tangan, Inilah arti sesungguhnya daricinta pria yaitu merelakannya. Kita tidak bisa hidup bersama dengan dia jika dia merasa menderita bersama kita.
Cinta pria tidak seperti cerita romeo dan juliet, jika si pria mati maka si wanita mati.
Ada 5 buah hal yang harus dimaknai dalam cinta sejati. Tapi saya tidak akan menyebutkannya satu persatu. Karena makna dan artinya sama saja yaitu saling mencintai dan memberi.
Sesungguhnya anda tidak perlu mengerti secara 100% apa itu sesungguhnya cinta sejati? Mungkin hanya sekitar 10% saja lebih dari cukup untuk mengartikannya dengan sebuah makna. Karena langit selalu diciptakan untuk melindungi bumi dimanapun cinta itu berada.
Matahari selalu mempercayakan bulan untuk menerangi malam. Dan pria harus mengambil jalannya untuk sebuah peperangan demi melindungi bidadari terakhirnya. Ini bukan lelucon apalagi karya sastra ini adalah sebuah imaginasi pria yang mencoba mengartikan cinta yang sesungguhnya.
Namun hari demi hari selalu berjalam melewati kolong langit. Saat itulah kita akan tersadar akan sebuah cinta yang sejatinya menjadi  milik setiap orang yang menginginkannya. Dalam hidup ini hanya ada dua hal yaitu cinta dan benci.
Tapi benci diawali dari sebuah cinta sejati. Yang sejatinya itu tidak memiliki arti yang berkesinambungan. Dan semua orang ataupun daun-daun bingung saat memberikan arti. Apakah itu sejati atau itu adalah kehampaan
Sebuah arti yang selama ini dicari oleh manusia, sebuah arti sejati yang memiliki makna seperti kilaunya berlian.
Dan ketika semua itu berakhir hanya ada satu yang bertahan hidup. Yaitu arti cinta itu sendiri, sebuah kata sebuah makna yang membuat manusia dapat hidup selama bertahun-tahun. Semua diawali dari cinta dan semua diakhiri oleh sebuah cinta kembali.

Selasa, 07 Februari 2012

Titanic Love Story



John Harper was born to a pair of solid Christian parents on May 29th, 1872.  It was on the last Sunday of March 1886, when he was thirteen years old that he received Jesus as the Lord of his life. He never knew what it was to"sow his wild oats." He began to preach about four years later at the ripe old age of 17 years old by going down to the streets of his village and pouring out his soul in earnest entreaty for men to be reconciled to God.
As John Harper's life unfolded, one thing was apparent...he was consumed by the word of God. When asked by various ministers what his doctrine consisted of, he was known to reply "The Word of God!" After five or six years of toiling on street corners preaching the gospel and working in the mill during the day, Harper was taken in by Rev. E. A. Carter of Baptist Pioneer Mission in London, England. This set Harper free to devote his whole time of energy to the work so dear to his heart. Soon, John Harper started his own church in September of 1896. (Now known as the Harper Memorial Church.) This church which John Harper had started with just 25 members, had grown to over 500 members when he left 13 years later. During this time he had gotten married, but was shortly thereafter widowed. However brief the marriage, God did bless John Harper with a beautiful little girl named Nana.
Ironically, John Harper almost drowned several times during his life. When he was two and a half years of age, he almost drowned when he fell into a well but was resuscitated by his mother. At the age of twenty-six, he was swept out to sea by a reverse current and barely survived, and at thirty-two he faced death on a leaking ship in the Mediterranean.  Perhaps, God used these experiences to prepare this servant for what he faced next.
It was the night of April 14, 1912. The RMS. Titanic sailed swiftly on the bitterly cold ocean waters heading unknowingly into the pages of history. On board this luxurious ocean liner were many rich and famous people. At the time of the ship's launch, it was the world's largest man-made moveable object.  At 11:40 p.m. on that fateful night, an iceberg scraped the ship's starboard side, showering the decks with ice  and ripping open six watertight compartments. The sea poured in.
On board the ship that night was John Harper and his much-beloved six-year-old daughter Nana. According to documented reports, as soon as it was apparent that the ship was going to sink, John Harper immediately took his daughter to a lifeboat. It is reasonable to assume that this widowed preacher could have easily gotten on board this boat to safety; however, it never seems to have crossed his mind. He bent down and kissed his precious little girl; looking into her eyes he told her that she would see him again someday. The flares going off in the dark sky above reflected the tears on his face as he turned and headed towards the crowd of desperate humanity on the sinking ocean liner. As the rear of the huge ship began to lurch upwards, it was reported that Harper was  seen making his way up the deck yelling "Women, children and unsaved into the lifeboats!"  It was only minutes later that the Titanic began to rumble deep within. Most people thought it was an explosion; actually, the gargantuan ship was literally breaking in half. At this point, many people jumped off the decks and into the icy, dark waters below. John Harper was one of these people.
That night 1528 people went into the frigid waters. John Harper was seen swimming frantically to people in the water leading them to Jesus before the hypothermia became fatal. Mr. Harper swam up to one young Man who had climbed up on a piece of debris. Rev. Harper asked him between breaths, "Are you saved?" The young man replied that he was not.
Harper then tried to lead him to Christ only to have the young man who was near shock, reply no. John Harper then took off his life jacket and threw it to the man and said "Here then, you need this more than I do..."  and swam away to other people. A few minutes later Harper swam back to the young man and succeeded in leading him to salvation. Of the 1528 people that went into the water that night, six were rescued by the lifeboats. One of them was this young man on the debris.
Four years later, at a survivors meeting, this young man stood up and in tears  recounted how that after John Harper had led him to Christ. Mr. Harper had tried to swim back to help other people, yet because of the intense cold, had grown too weak to swim. His last words before going under in the frigid waters were "Believe on the Name of the Lord Jesus and you will be saved."
Does Hollywood remember this man? No. Well, no matter.
This servant of God did what he had to do. While other people were trying to buy their way onto the lifeboats and selfishly trying to save their own lives, John Harper gave up his life so that others could be saved.  "Greater love hath no man than this, that he lay down his life for his friends..."
John Harper was truly the hero of the Titanic!
Seize the moment and live for today, live life to the fullest!!

Senin, 30 Januari 2012

Rasa Itu

walau akhirnya kau tahu..
kepolosanku, ketiadaanku,  kefanaanku, kerapuhanku,
juga rasa takut yang menaungiku..
dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaanku…
bahkan rasa cemburu pada gelap yang merajut setia denganmu…
tapi, kelegaan menyelusup dalam dadaku…
ah, kelegaan itu membuatku larut dalam bingkai penasaran yang kian menggebu..

Biarlah, kumaki sendiri ketololanku…
bukan obsesi atau mimpi…
karena aku masih terjaga…
bukan komedi atau caci..
karena aku masih manusia..
hingga serak merana pilu
biarlah embun melegakan dahagaku..

Entah , mungkinkah rasa ini begitu sederhana..
tapi, mengapa wajah dan namamu kerap bahkan selalu ada
atau memang ia melebihi kata-kata..
bantulah aku untuk memahaminya…,
aku tak kuasa mengungkapnya meski sekedar kata-kata..


Sudikah kiranya, walau rasa tak berbalas…
izinkanku melukis nama juga wajahmu dalam relungku…
sadar, dan aku tahu ini begitu terburu..
maaf, jika aku terlalu mengusikmu..
entahlah.. aku tak tahu rahasianya..
hanya terimakasih sudah menginspirasiku…
aku tak tahu jika hanya sebatas itu…
tapi rapalanku semakin memburu tentangmu…
ah, bahkan aku tak tahu di mana batasannya…tepiannya…
mengalir begitu saja… aku tak begitu cemburu pada waktu..

Ah, walau tak bertepi aku tahu tak harus memiliki…
meski belum kufahami..
ia melebihi dari artinya sendiri..
begitu anggun dari kata anggun itu sendiri…
terlalu angkuh untuk kuungkap di hadapmu…
biarlahku kucari tahu… rasa itu…